Sspan class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"*G","type":45}" id="fbPhotoPageCaption" tabindex="0">Langit Yogyakarta berduka. Cuaca yang sedari pagi begitu terik berubah mendung siang itu. Rabu siang (23/11)ba'da Dzuhur, almarhum KH Hasyim Syafi'i dimakamkan. Beliau wafat pada Selasa (24/11) bertepatan 12 Shafar 1437, jam setengah tiga. Beliau adalah salah satu ulama sepuh Yogyakarta, penjaga (hafidh) Al-Qur'an yang bersahaja.
KH Hasyim Syafi'i (foto: dari KH. Hilmy Muhammad)
Dahulu beliau nyantri di Maron, lalu ke Krapyak, kemudian mengaji kepada KH Mansur di Bangkalan Madura. Di Krapyak, beliau mengaji kepada KHR. Abdul Qodir Munawwir. Beliau dikebumikan di wilayah pesantren yang diasuhnya, Miftahul Ulum II Jejeran Bantul, yang fokus pada program tahfidhul Qur'an selain juga madrasah diniyyah.

Pada momen pelepasan jenazah siang tadi, ribuan orang datang untuk ikut menshalati jenazah almarhum, baik dari masyarakat umum maupun kalangan santri. Seusai rangkaian khatmil Qur'an, tahlil, dan sambutan atas nama keluarga, dibacakanlah wasiat beliau yang ditujukan bagi anak-anak maupun santri. Berikut ini isinya;

"Wasiatku maring anak-anak, sumangsane aku dipundut dening Pengeran, sing podo bekti maring Gusti Allah. Langgare diopeni bareng-bareng, dinggo jama'ah, sing ajeg. Sing ngimami sing luwih cerak maring Gusti Allah. Kabeh santri sa'wise aku ora ono, ora oleh mulih sa'durunge patang puluh dino, podo ndereso sanding makbarohku. Poro santri kudu sing bekti karo ibu bapak e. Podo ngamalno 'Ya Robbi Sholli 'ala Muhammad..' sa'piturute, koyo sing ono ning Barzanji, pendak bakdo Shubuh utawa bakdo Maghrib. Menowo ono masalah, dirembug bareng-bareng."




Terjemah:

"Wasiatku kepada anak-anak, ketika aku dipanggil oleh Allah, berbaktilah kepada Allah. Peliharalah surau bersama-sama, digunakan untuk jamaah, dengan konsisten. Yang mengimami yang lebih dekat dengan Allah. Semua santri setelah aku tiada, tidak boleh pulang sebelum sampai empat puluh hari, ndereslah di sisi pusaraku. Para santri harus berbakti kepada ibu dan bapaknya. Amalkanlah 'Ya Robbi Sholli 'ala Muhammad' dan seterusnya, seperti yang ada di dalam Barzanji, setiap bakda Subuh atau bakda Maghrib. Jika ada masalah, rembugkanlah bersama-sama."

Menjelang jam dua siang itu jenazah beliau dikebumikan. Setelah pentakziyah membubarkan diri, rintik hujan mulai menetes, semakin deras membasahi tanah Yogyakarta hingga petang menjelang. Lahu al-Faatihah. [Zia]
Share To:
Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.
Magpress

MagPress

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

0 comments so far,add yours